Tren Childfree telah menyebar ke Korea Selatan. Negara Ginseng ini memecahkan rekor dengan menjadi negara dengan angka kelahiran terendah di dunia.
Menurut data statistik pada Rabu (22/02/2023), rata-rata jumlah kelahiran bayi di Korea Selatan turun menjadi 0,78 pada tahun 2022, dari 0,81 tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh kaum muda di Korea Selatan yang merasa tidak memiliki kewajiban untuk memiliki keluarga.
Menurut Aljazeera, kaum muda di Korea Selatan melihat ketidakpastian dalam pasar kerja, perumahan yang mahal, ketidaksetaraan gender dan sosial, tingkat mobilitas sosial yang rendah, serta biaya membesarkan anak yang besar di tengah masyarakat yang sangat kompetitif.
Perempuan Korea Selatan juga mengeluhkan budaya patriarki yang memaksa mereka untuk mengasuh anak sambil menanggung diskriminasi di tempat kerja.

Pada bulan Desember tahun lalu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol meluncurkan serangkaian tindakan untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di negaranya. Tindakan tersebut termasuk langkah-langkah untuk mendorong kelahiran anak dan menghilangkan diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja.
Pemerintah Korea Selatan juga berjanji untuk menyediakan perumahan dengan harga terjangkau dan lapangan pekerjaan yang lebih banyak untuk kaum muda.
Angka kelahiran di Korea Selatan jauh di bawah Amerika Serikat dengan rata-rata 1,64 dan Jepang 1,33. Rata-rata kesuburan ini adalah angka terendah di antara negara-negara dalam Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang memiliki rata-rata 1,59 pada 2020. Ibu kota Seoul mencatat angka kelahiran terendah di 0,59.
Tingkat kelahiran yang rendah ini memicu kekhawatiran penurunan populasi dapat merusak ekonomi Korea Selatan yang menduduki peringkat 10 terbesar di dunia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja dan peningkatan pengeluaran untuk dana kesejahteraan serta jumlah pembayar pajak yang semakin sedikit karena jumlah orang tua yang semakin bertambah.
Meskipun pemerintah Korea Selatan telah mengeluarkan 280 triliun won (USD 210 miliar) selama 16 tahun terakhir untuk meningkatkan angka kelahiran, usaha ini masih belum membuahkan hasil.
Penurunan angka kelahiran yang signifikan di Korea Selatan juga dapat memicu masalah sosial seperti peningkatan jumlah orang tua yang tinggal sendirian dan kesulitan dalam memelihara generasi yang lebih tua.

Menurut laporan Aljazeera, beberapa ahli telah mengusulkan solusi untuk menangani masalah ini, termasuk meningkatkan layanan penitipan anak, memberikan insentif keuangan untuk pasangan yang memiliki anak, dan memperkenalkan kebijakan yang lebih ramah bagi keluarga.
Namun, beberapa kelompok menentang langkah-langkah ini, dengan alasan bahwa meningkatkan angka kelahiran tidak boleh menjadi prioritas utama bagi pemerintah, terutama jika hal itu membebani wanita dan pasangan muda.
Sebaliknya, mereka menekankan perlunya memperbaiki ketidaksetaraan gender dan sistem dukungan bagi keluarga, sehingga pasangan dapat membuat keputusan yang tepat untuk mereka sendiri tanpa merasa terpaksa.
Korea Selatan bukanlah satu-satunya negara yang menghadapi masalah penurunan angka kelahiran. Negara-negara seperti Jepang, Taiwan, dan Italia juga mengalami penurunan jumlah kelahiran yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Namun, Korea Selatan memiliki tantangan yang unik karena banyaknya faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi keputusan pasangan muda untuk tidak memiliki anak.
Dengan munculnya gerakan childfree yang semakin populer di kalangan kaum muda, pemerintah Korea Selatan harus mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki situasi ini, tidak hanya untuk memperkuat ekonomi negara, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.
Lalu menurut kalian sendiri bahaimanan mengenai fenomena childfree ini sendiri?
Indonesia Merupakan Negara yang memiliki dasar negara Ketuhanan yang Maha ESA. Dimana setiap individu merupakan pribadi beragama. Menikah merupakan ketentuan sendiri dalam agama, yang dimana pernikahan ini merupakan hal yang suci. Dalam agama Islam sendiri yang merupakan agama mayoritas di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan angka kelahiran yang cukup tinggi, Pernikahan masilah hal yang penting bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Sering kali pada watu tertentu banyak pernikahan yang diselenggarakan. Vendor terbaik seperti Kaesank Wo selalu ramai dengan pesanan untuk mendukung kelancaran acara pernikahan. Mulai dari biaya resepsi pernikahan sederhana, mewah dengan gedung pernikahan mewah di surabaya, ataupun intimate wedding. Semuanya dapat di realisasikan oleh Kaesank WO.